Minggu, 31 Januari 2016

Nyanyian Pelangi

Naskah ini pernah dipentaskan oleh Teater Merah Putih SMA Nasima Semarang pada 2009 dalam ''Gaul Teater'' yang diselenggarakan Teater Rumah Kedua (Ruke) SMA Sultan Agung 1 Semarang. Teater Ruke juga pernah mementaskannya. Dan pada 2013 dipentaskan Teater Simpai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
NYANYIAN PELANGI
Oleh Catur “Babahe” Widya Pragolapati

ADEGAN SATU
Panggung gelap. Alunan Musik (vokal), “Ibu Pertiwi” diulang beberapa kali. Pemain masuk dari kiri/kanan Panggung, membawa lilin, menyala. Kemudian membuat formasi, di dalam panggung.

Pelangi Satu:
Namaku Pelangi... sebenarnya aku sekolah hanya mengikuti kehendak ortu. Aku sendiri sebenarnya sudah bosan, karena sekolah pelajarannya begitu-begitu saja. (meniup lilinnya).

Pelangi Dua:
Namaku Pelangi... pada awalnya aku semangat mengikuti pelajaran. Lama-lama semangatku memudar. Teman-teman selalu menggantungkan diri padaku. Mengerjakan tugas, piket, dan kadang ulangan harian. Aku merasa dimanfaatkan oleh teman-teman. (meniup lilinnya).

Pelangi Tiga:
Namaku Pelangi... berangkat sekolah semangatku luar biasa. Sampai di sekolah pupuslah sudah. Aturan-aturan yang ketat, menjadikan aku berpikir, bagaimana membuat siasat. (meniup lilinnya).

Pelangi Empat:
Namaku Pelangi... semakin lama aku sekolah, semakin bertambah dustaku, terhadap ortu dan guru. Pura-pura sakit pada pelajaran yang tidak aku suka. (meniup lilinnya).

Pelangi Lima:
Namaku Pelangi... berangkat dari rumah, selalu tidak sampai di sekolah. Bertemu teman lain diluar sekolah. Aku tidak berfikir, bagaimana ortu beresusah-susah mencari nafkah, dan beaya sekolah. (meniup lilinnya).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar