Dipentaskan Teater Lingkar
MELACAK
PERSIMPANGAN JALAN DIBAWAH POHON RINDANG ADA
PETUNJUK ARAH KE KEBENARAN YANG BERLAWANAN. MUNCUL DUA ORANG.
001.
Darjo : Bukan main.
002.
Surip : Apanya yang bukan main ?
003.
Darjo : Pemandangannya !
004.
Surip : Kenapa pemandangannya ?
005.
Darjo : Indah sekali, lihatlah dua akasia yang tumbuh disana. Bagai Kama dan
Ratih sedang bermesraan. Di sekelilingnya ribuan bidadari menari. Ilalang
bergoyang tertiup angin perlahan dan dengan gerakan yang seragam menuju istana
megah gunung membiru.
006.
Surip : Amboi dan gemerciknya air terjun itu bagai alunan musik merdu
merayu.
007.
Darjo : Kita istirahat disini.
008.
Surip : (kaget) Di sini ?
009.
Darjo : Yaa, disini indah pemandangannya, sejuk udaranya, dan lagi petunjuk ke
kebenaran makin nyata.
010.
Surip : Kita masih di tepi hutan Jo. Lagian belum tentu saudara-saudara kita
yang lain mau.
011.
Darjo : Mereka sudah terlalu capek.
012.
Surip : Justru itu kita makin tak berdaya menghadapi binatang buas.
013.
Darjo : Tadi malam kita tidur ditengah hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar