Kamis, 09 Oktober 2014

Blong

Dipentaskan Komunitas Panggung

BLONG

KARYA : PRIE.GS
PARA PEMAIN :
IBU / NY LEGOWO
KEMUKUS
RENGGANIS
TOKOH 1
TOKOH 2
TOKOH 3
TOKOH 4

BABAK  I
MUSIK PELAN-PELAN MERAYAPI PANGGUNG. PERLAHAN TOKOH-TOKOH MASUK DENGAN PAKAIAN PENGEMIS. SINAR LAMPU PERLAHAN-LAHAN TERANG.
TokohTokoh  :  (bersama – sama seperti membaca mantra) Marilah pak, marilah bu, beri kami  selagi mampu… Barang halal nambah pahala, barang haram nanbahi dosa…
MEREKA MELAKUKAN KOOR DENGAN LAGU DAN LIRIK YANG SAMA. TOKOH 1MELANJUTKAN DENGAN MANTRA SENDIRI DI BUAT RAP.
Tokoh 1          :  Halal haram apa bedanya, sepanjang duit sama fungsinya. Kenapa harus mikir caranya, kini yang penting banyak jumlahnya.
TOKOH 2 MENYAMBUNG DENGAN MANTRANYA SENDIRI YANG JAUH BERBEDA.
Tokoh 2          :  Saya punya banyak doa lengkap dengan daftar harganya. Doa murah lama manjurnya doa mahal cepat sampainya. Marilah tuan, marilah nyonya tinggal pilih mana yang suka. Naik pangkat, murah rejeki, sampai gampang gaet istri muda.
TIBA-TIBA TERDENGAR BENTAKAN, MEREKA PADA KAKU, TEGANG, DAN TAKUT.
Kemukus       :  (dengan lagak orang kesal) Cukup ! Cukup !!! (marah) Sudah saya duga sebelumnya. Saudara pasti masih terjebak tata cara ngemis yang konvensional ! (jalan memandangi para tokoh) Sejak jaman pra sejarah hingga sekarang, cara – cara itu pula yang dipakai. Saudara hanya mbebek saja pada adat – istiadat nenek moyang saudara. Padahal, sebagai pengemis, saudara dituntut untuk kreatif, untuk inovatif dan harus progresif menyakinkan klien ! Naa, jangankan untuk menyakinkan klien ! untuk menyakinkan saya saja agar saudara lolos seleksi di sekolah ini pun, saya sangat meragukan kemampuan saudara.
SEMUA MAKIN TEGANG.
Kemukus       :  Saudara ! Saya ingin Tanya ! (menunjuk tokoh 1, yang ditunjuk maju dalam keadaan siaga) Ini psikotest ! Maka semakin saudara berbohong, semakin gampang tertebak kalau saudara memang menderita penyakit psikologis. Sekolah ini menolak calon pengemis yang rendah inteligensinya !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar