Dipentaskan Teater Lingkar
SANG PEMBABAT
Juragan Mall
Parmi
Kampret
Kafour
Javar
Karti Ngeyel
Penyair
Yu. Berok
Mbak Ju
Sumirah
Yu Parti
BuLek Pardi
Mbak Tambeng
Mbak Paijah
Mbak Mamik
Pembawa Panji-panji
Penari-penari
Staf / pembantu
Parmi
Kampret
Kafour
Javar
Karti Ngeyel
Penyair
Yu. Berok
Mbak Ju
Sumirah
Yu Parti
BuLek Pardi
Mbak Tambeng
Mbak Paijah
Mbak Mamik
Pembawa Panji-panji
Penari-penari
Staf / pembantu
Panggung multi fungsi, tak ada jarak
masa. Kegelapan mendominasi suasana ketika layar di buka. Musik membahana
mengiringi dua orang pembawa penjor masuk sambil menari lalu berdiri di samping
tangga level tengah sebagai gambaran singgasana. Kembali musik rancak membahana
mengiringi tokoh juragan masuk, bak singa barong naik ke atas singgasana,
pundak dan lehernya menyatu. Dengan terkekeh kekeh dia menggerakan tangannya
bak penari
leak.
001. Juragan : (tangannya menggapai ke atas)
Berheeenti… Berhenti ! (musik bungkam) Ha ha ha… Akulah juragan
dari seluruh juragan di negeri ini, ha ha ha... Lidahku menjulur ke delapan
penjuru mata angin membaui setiap napasku… (sambil melihat
suasana ruangan) Singgasana ini aku bangun demi kemuliaan... kemuliaan
bayang-bayang mall, namaku… ha… ha… ha… (menghirup sesuatu) Hujan
asam telah membuat napasku terlalu pendek untuk memelihara rasa kasihan… Hah,
betapa nikmatnya kekuatan dirangkul, lalu dijodohkan dengan kekuasaan, ha ha
ha… Akherat pasti akan murka kalau melihat keberhasilanku… Akulah manusia kaya…
tidak cuma kaya… tapi supeeerrr… kaya, ha…ha…ha…ha… ! (memberi perintah)
Punggawa… mainkan hiburanmu ! Mainkan musik fasilitas kreatif, dan jadikanlah
irama ini, irama kemuliaan… (tangannya menggapai keatas) Mainkan…
!!! (musik rancak membahana, lalu disusul masuknya lima perempuan penari. Seorang pelayan masuk
membawa sebaqi makanan. Dengan lahapnya juragan menghabiskan semua makan itu.
Tiba-tiba masuk pembatu memberikan secarik kertas laporan, juragan membaca
sepintas merasa terhina, lalu marah) Berhenti ! (semua berhenti)
Bubar kalian ! Bubaaarrr ! (penari keluar) Setan tepos !
Kurangajar, berani-beraninya ada orang memukul gong peperangan terhadapku. (memanggil)
Kampret… Parmin…
002. Parmin : (lari masuk) Saya datang,
juragan. Parmin nama saya…
003. Kampret : (mengikuti parmin dari belakang)
Saya, Kampret juragan… bayang-bayangmu dari lantai 159 gedung ini.
004. Juragan : Ah, kalian toko-toko kecil pandainya cuma
membeo saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar