Selasa, 07 Oktober 2014

Sang Pembabat

Dipentaskan Teater Lingkar

SANG PEMBABAT

Karya : Giwing Purba
Para pelakon :
Juragan Mall
Parmi
Kampret
Kafour
Javar
Karti Ngeyel
Penyair
Yu. Berok
Mbak Ju
Sumirah
Yu Parti
BuLek Pardi
Mbak Tambeng
Mbak Paijah
Mbak Mamik
Pembawa Panji-panji
Penari-penari
Staf / pembantu
Panggung multi fungsi, tak ada jarak masa. Kegelapan mendominasi suasana ketika layar di buka. Musik membahana mengiringi dua orang pembawa penjor masuk sambil menari lalu berdiri di samping tangga level tengah sebagai gambaran singgasana. Kembali musik rancak membahana mengiringi tokoh juragan masuk, bak singa barong naik ke atas singgasana, pundak dan lehernya menyatu. Dengan terkekeh kekeh dia menggerakan tangannya bak penari leak.
001. Juragan   :  (tangannya menggapai ke atas) Berheeenti… Berhenti ! (musik bungkam) Ha ha ha… Akulah juragan dari seluruh juragan di negeri ini, ha ha ha... Lidahku menjulur ke delapan penjuru mata angin membaui setiap napasku… (sambil melihat suasana ruangan) Singgasana ini aku bangun demi kemuliaan... kemuliaan bayang-bayang mall, namaku… ha… ha… ha… (menghirup sesuatu) Hujan asam telah membuat napasku terlalu pendek untuk memelihara rasa kasihan… Hah, betapa nikmatnya kekuatan dirangkul, lalu dijodohkan dengan kekuasaan, ha ha ha… Akherat pasti akan murka kalau melihat keberhasilanku… Akulah manusia kaya… tidak cuma kaya… tapi supeeerrr… kaya, ha…ha…ha…ha… ! (memberi perintah) Punggawa… mainkan hiburanmu ! Mainkan musik fasilitas kreatif, dan jadikanlah irama ini, irama kemuliaan… (tangannya menggapai keatas) Mainkan… !!! (musik rancak membahana, lalu disusul masuknya lima perempuan penari. Seorang pelayan masuk membawa sebaqi makanan. Dengan lahapnya juragan menghabiskan semua makan itu. Tiba-tiba masuk pembatu memberikan secarik kertas laporan, juragan membaca sepintas merasa terhina, lalu marah) Berhenti ! (semua berhenti) Bubar kalian ! Bubaaarrr ! (penari keluar) Setan tepos ! Kurangajar, berani-beraninya ada orang memukul gong peperangan terhadapku. (memanggil) Kampret… Parmin…
002. Parmin     :  (lari masuk) Saya datang, juragan. Parmin nama saya…
003. Kampret   :  (mengikuti parmin dari belakang) Saya, Kampret juragan… bayang-bayangmu dari lantai 159 gedung ini.

004. Juragan   :  Ah, kalian toko-toko kecil pandainya cuma membeo saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar