Dipentaskan Teater Lingkar
MENUNGGU TUYUL
Karya Eko Tunas
Para Pelakon :
Yang
di Podium
Salah seorang
Yang Heran
Tokoh Ibu
Tokoh Istri
Yang Mati
Yang Protes
Yang Lain 1
Yang Lain 2
Yang Lain 3
Yang Lain 4
Yang Lain 5
Yang Lain 6
Yang Lain 7
Yang Lain 8
Yang Lain 9
Yang Lain 10
Yang Lain 11
Salah seorang
Yang Heran
Tokoh Ibu
Tokoh Istri
Yang Mati
Yang Protes
Yang Lain 1
Yang Lain 2
Yang Lain 3
Yang Lain 4
Yang Lain 5
Yang Lain 6
Yang Lain 7
Yang Lain 8
Yang Lain 9
Yang Lain 10
Yang Lain 11
DI SEBUAH SEMINAR ANU, DI KOTA ANU. ORANG
ORANG SEDANG ANU… PADA SEMINAR ANU, MEREKA PADA MEMBACA MAKALAH ANU… DITENGAH
TENGAH PANGGUNG ADA PODIUM. MUSIK PEMBUKA MENGHENTAK HENTAK.
Podium : (mengawali
seminar) Saudara saudara, siapa diantara saudara saudara yang tidak setuju
dengan Tuyul ? (tidak ada jawaban) Baik, jadi saudara saudara setuju
dengan adanya Tuyul ? (tidak ada jawaban) Kesempatan mahal harganya
saudara saudara. Waktupun mahal harganya. Saudara saudara diam, saya tahu
saudara saudara sangat menghargai waktu. Diam itu emas, saudara saudara. Karena
itu diampun mahal harganya. Kesempatan memang harus ditebus dengan mahal,
saudara saudara !
Seorang : Saudara, maaf. Apakah
Tuyul juga mahal harganya ?
Podium : Tidak perlu maaf,
saudara. Sebab maaf pun mahal harganya… Saya menghargai pertanyaan saudara.
Pertanyaan saudara sungguh mahal harganya. Justru itulah pertanyaan kunci, yang
terjawab dalam pembukaan makalah saya. Silahkan saudara saudara membacanya
sendiri ! (mereka membacanya kembali)
Seorang : Sungguh mahal !
Lain 1 : Berapa, saudara ?
Seorang : Berapa apanya ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar