Rabu, 01 Oktober 2014

Salah Siapa !

Dipentaskan 16 Desember 2013 oleh Teater Among Jiwo di Aula STIE BPD Jateng disutradarai Septy Mutia Qatadah.


SALAH SIAPA!
Ketika Surga Dihujat Manusia

Karya Ibnu Sina
Awal mula dari irama musik instrument yang seolah membangkitkan atmosfir kefrustasian dan putus asa. Irama makin keras dibarengi dengan cahaya panggung yang redup menerangi dua sudut panggung yang berbeda lokasi dengan rona merah. Lokasi pertama berkisah disuatu ruang rumah sakit jiwa yang dihuni oleh seorang wanita muda dan lokasi kedua berkisah di suatu ruang perjara yang dihuni oleh seorang laki-laki muda. Kisah ini menceritakan mengenai dua pemuda berbeda gender yang melakukan kebodohan dan mereka menyesali dengan menyalahkan satu sama lain.

Adegan I
Lampu yang tadinya mati secara perlahan menerangi sudut penjara dan terlihat seorang lelaki sedang tidur.
Laki-laki          : Sudah pagi ternyata (sambil menguap) kelihatannya aku bangun terlalu pagi atau mungkin sipir penjaga yang terlambat datang kekantor karena harus mengantar anak kesekolah, ya sudahlah itu bukan urusanku. Muncul satu hari lagi yang membosankan. Entah berapa lama aku berada disini, mungkin seminggu atau bahkan sebulan atau bahkan satu semester, aku tidak ingat karena sewaktu terbangun aku sudah berada disini. Ruang yang lembab ini selalu ada ketika aku membuka mata. Hanya jendela kecil itu (menunjuk kearah lampu) yang selalu membuatku terbangun karena cahayanya yang terang selain bentakan sipir yang memekakan telinga ketika berkata BANGUN!!! Sambil memantulkan pentungannya ke tiang besi. (tertawa kecut) Asalkan kau perlu tau, aku berada disini karena suatu hal yang bodoh, bodoh, bodoh……(tertawa keras), bodoh…. (lalu teriak) BODOH!!!!!!
Disisi lain, terdapat perempuan yang sedang duduk disudut ruang dengan keadaan penuh kefrustasian, dengan rambut yang urakan sedang menengkupkan kepalanya kebawah.

Perempuan      : Bodoh!!! Bodoh sekali kau Heni!! Hidupmu sudah tidak berarti lagi (dengan mimik antara sedih, marah dan tersenyum). Kau selalu melihat cahaya yang sama, saat kau menutup mata dan membukanya, cahaya itu (menunjuk kearah lampu) selalu menyudutkanmu, mengingatkanmu pada bayangan seorang lelaki yang….yang disetiap saat selalu menyapamu.


2 komentar: